Saturday, August 28, 2010

Manajemen Strategis [Pengantar Manajemen dan Bisnis]

1. Apakah manfaat dari penerapan manajemen strategis itu?
Manajemen strategis memungkinkan suatu organisasi untuk lebih proaktif ketimbang reaktif dalam membentuk masa depan sendiri, hal itu memungkinkan suatu organisasi untuk mengawali dan mempengaruhi aktivitas sehingga dapat mengendalikan tujuannya sendiri. Adapun beberapa manfaat yang diperoleh dari penerapan manajemen strategis, antara lain :
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.
7. Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurangi
8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
Sumber:
http://dim24.wordpress.com/2010/01/04/manfaat-manajemen-strategik/
http://ab-fisip-upnyk.com/files/manj_strategy.pdf


2. Adakah organisasi yang tidak mencari untung atau tidak berorientasi pada laba itu juga menerapkan manajemen strategis? Berikan contohnya.

Tentu saja ada,
Salah satu contohnya adalah Rumah Sakit Haji Medan, yang sudah menerapkan manajemen strategis sejak tahun 2000 dengan tujuan peningkatan mutu pelayanan. Dengan penerapan manajemen strategis, Rumah Sakit Haji berhasil lulus uji akreditasi pada tahun 2001.

Sumber: Tesis yang disusun oleh Bp. Jamaludin (Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan 2009)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6696/1/09E01337.pdf



3.Dalam setiap industri ada lima kekuatan yang harus dicermati oleh para manajer. Sebutkan dan jelaskan lima kekuatan industri tersebut.

1. Ancaman Pemain Baru (Threat of new entrants).
Faktor-faktor seperti skala ekonomi, kesetiaan merek, dan kebutuhan permodalan menentukan seberapa mudah atau seberapa sulit bagi pesaing baru untuk memasuki industri tertentu. Contoh : Operator selular baru semisal AXIS, harus berusaha bersaing dengan operator besar yang senior seperti Telkomsel dan Indosat, tentunya dengan menerapkan beberapa strategi, misalnya dengan menawarkan tarif yang lebih murah, promo iklan yang menarik,dll.

2. Ancaman Produk Subsitusi (Threat of substitutes).
Faktor-faktor seperti biaya perpindahan dan kesetiaan pembeli menentukan kadar sejauh mana pelanggan cenderung membeli produk subsitusi. Contoh : Operator selular senior seperti Telkomsel, harus memiliki manajemen strategi agar pelanggan mereka yang sekarang tidak berpindah hati ke operator-operator baru yang gencar gencarnya melakukan promosi tarif murah.

3. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli (Bargaining power of buyer).
Faktor-faktor seperti jumlah pelanggan di pasar tertentu, informasi pelanggan, dan ketersediaan produk subsitusi menentukan jumlah pengaruh yang dimiliki oleh para pembeli dalam industri tertentu. Contoh : Di kota besar seperti Jakarta, jumlah penduduk lebih padat dan pembeli memiliki daya beli yang lebih tinggi ,lain hal nya bila dibandingkan dengan kota kecil seperti Purwokerto.

4. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok (Bargaining power of suppliers).
Faktor-faktor seperti derajat konsentrasi pemasok dan ketersediaan input subsitusi menentukan jumlah kekuatan yang dimiliki para pemasok terhadap perusahaan diindustri tertentu. Contoh : Jaringan operator selular Telkomsel sudah mencakup hingga pelosok desa, misalnya di desa ‘A’ hanya Jaringan Telkomsel yang dapat diakses dan mendapatkan sinal dan pengguna jasa seluler tidak memiliki pilihan lain. Hal tersebut tentu menjadikan Telkomsel sebagai pemasok jasa seluler yang paling kuat di desa ‘A’.

5. Pesaing yang ada sekarang (Existing rivalry).
Faktor-faktor seperti tingkat pertumbuhan industri, peningkatan atau penurunan permintaan, dan perbedaan produk menentukan seberapa senget persaingan di antara sejumlah perusahaan di industri tertentu.



4 .Michael Porter mengemukakan perlunya para manajer memiliki strategi kompetitif dalam melakukan persaingan yang sangat tinggi derajatnya seperti sekarang ini. Jelaskan strategi kompetitif yang dimaksudkan tersebut.


Strategi kompetitif adalah strategi di mana para manajer menciptakan dan mempertahankan keunggulan bersaing yang akan memberi perusahaan profitabilitas diatas rata-rata.
Kerangka kerja strategi yang dikemukakan oleh Michael Porter mengidentifikasi tiga strategi umum yang dapat dipilih para manajer, antara lain :
a.Diferensiasi, adalah salah satu strategi kompetitif di mana organisasi berupaya membuat produk atau jasa yang ditawarkannya berbeda dengan pesaing. Organisasi dapat menggunakan periklanan, fitur produk yang berbeda dengan pesaing, atau teknologi baru yang belum pernah ada sebelumnya untuk meraih persepsi “unik”.
b.Kepemimpinan Biaya, merupakan salah satu tipe strategi kompetitif di mana organisasi secara agresif berupaya menjadi lebih efisien ( melakukan redusi biaya) dari pesaing-pesaingnya dengan memotong biaya produksi dan pengawasan biaya yang ketat.
c. Fokus, adalah strategi kompetitif yang menekankan pada konsentrasi terhadap suatu segmen pasar atau kelompok pembeli tertentu.

Keberhasilan suatu organisasi bergantung pada pemilihan strategi yang tepat, strategi yang cocok dengan kekuatan bersaing (sumber daya dan kemampuan) organisasi tersebut, dan industri tempat organisasi itu berbeda. Dalam menjalankan strategi, para manajer menilai daya tarik industri dengan menggunakan kelima faktor berikut ini (penjelasan sudah disertakan dalam jawaban soal nomor 3) :
a. Ancaman Pemain Baru (Threat of new entrants).
b. Ancaman Produk Subsitusi (Threat of substitutes).
c. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli (Bargaining power of buyer).
d. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok (Bargaining power of suppliers).
e. Pesaing yang ada sekarang (Existing rivalry).
Sumber: http://www.docstoc.com/docs/3143895/Manajemen-Strategi dan Lecture Note

-----------------------------------------------------------------------------------
NESTLE [Penerapan Manajemen Strategis]
-----------------------------------------------------------------------------------

Ringkasan

Nestlé adalah sebuah perusahaan multinasional di Vevey, Swiss yang bergerak dalam bidang makanan. Didirikan pada tahun 1867 oleh Henri Nestlé. Perusahaan ini menghasilkan makanan dan minuman seperti makanan bayi, susu, kopi, cokelat, dan lain-lain.
Visi dan Misi Nestle mencoba memberikan dan memfasilitasi yang terbaik untuk kehidupan masyarakat melalui cara hidup mereka di dunia dengan memenuhi kebutuhan konsumen dan Nestle memberikan kontribusi pada kualitas kehidupan yang lebih baik.
Nestle selalu memperhatikan lingkungan sekitar dengan cara menciptakan lingkungan sehat bagi semua orang di seluruh dunia, pihak Nestle merealisasikan keinginan nya untuk memberikan dan menciptakan lingkungan yang sehat untuk semua orang di seluruh dunia dengan mengadakan kerjasama dengan para ahli untuk memberikan dan mengantisipasi masalah-masalah tentang lingkungan sehat bagi seluruh dunia.
Nestle adalah bentuk usaha Joint Venture. Dengan menggunakan bentuk usaha ini Nestle mempunyai keuntungan yaitu perusahaan dapat mengambil manfaat dari mitra lokalnya mengenai pengetahuan tentang kondisi persaingan, budaya, bahasa, sistem politik dan sistem bisnis di negara dimana perusahaan akan didirikan. Ketika perkembangan biaya dan atau risiko pembukaan pasar luar negeri tinggi, suatu perusahaan dapat mengambil keuntungan dengan cara berbagi biaya dan atau risiko ini dengan mitra local, Sehingga Nestle dapat berkembang dengan cepat dan terjalin hubungan yang kuat.
Strategi Pasar internasional : Nestle pernah menjalankan Program efisiensi operasional dan berhasil mencatatkan sukses, dimana penghematan yang dilakukan melampaui target sebesar CHF 1 miliar pada 2007. Nestle juga melakukan berbagai macam bentuk strategi yaitu dengan memberikan Inovasi dan renovasi, menjalin komunikasi dengan baik kepada konsumen.
Memasuki ke pasar global dan berekspansi, Nestle memulai dengan pemasaran dan menyusun konsepi pemasaran internasional sebagai berikut : pasar mana saja yang harus dijadikan target dan bagaimana urutan-urutannya, negara mana, dan segmen mana dalam negara yang menjadi sasaran . Langkah berikutnya bagi petugas pemasaran Nestle adalah menetapkan objektif untuk volume, pangsa pasar, penjualan, dan pendapatan, mereka harus memutuskan bagaimana mengimplementasikan usaha pemasaran. Bagaimana seharusnya Nestle mengelola dan mengimplementasikan usaha pemasaran nya.
Konsep Strategi : Nestle menerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang terdesentralisasi, dengan mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masing-masing unit bisnis sehingga keputusan-keputusan yang diambil sesuai dengan kondisi di masing-masing negara.
Perusahaan induk Nestle melakukan intervensi dengan mengubah tim manajemen, mengubah strategi bisnis, memasukkan (infused) teknologi baru, atau menjual/menutup unit-unit yang tidak efisien atau yang tidak terkait langsung dengan kompetensi inti unit bisnis terkait.
Untuk dapat melakukan persaingan di pasar dunia sebuah perusahaan multinasional seperti Nestle harus melakukan analisa produk nya sendiri dengan melakukan penelitian dan survey dengan akurat, analisa-analisa tersebut meliputi SWOT (strength, weaknes, opportunities, threats).
- Strenght, Keunggulan dari Nestle selama 50 tahun menjadi brand makanan terbaik dan menjadi brand minded bagi konsumen. Bentuk dan rasanya juga mengikuti di daerah mana dia diproduksi, kemudian telah berhasil selama 50 tahun masuk dalam jajaran makanan kecil favorit di dunia. Bermacam-macam variasi diluncurkan yang membuat Nestle mencapai sukses.
-Weakness, pada 1991 diketahui bahwa pada masa itu remaja kurang menyukai Nestle dan lebih menyukai brand lain yang menurut mereka lebih cocok akan jiwa mereka. Untuk mengatasi hal ini Nestle membuat keputusan memluncurkan produk baru yang lebih berjiwa muda.
-Opportunities, Survey lapangan menjadi cara yang paling baik untuk mengetahui perubahan yang terjadi, konsumen selalu ingin diperhatikan dan sifatnya variabel atau tidak tetap. elain itu nama besar Nestle juga sudah menjadi salah satu peluang yang baik untuk produk Nestle karena faktor brand minded konsumen itu tadi yang menyebabkan konsumen akan tetap membeli Nestledimana dan kapan pun juga.
-Threats, Pada kasus Nestle mengalami pendomplengan nama oleh Danone menyamai brand ini dengan nama Cit Cat, ini menjadi kelengahan Nestle dan ancaman reputasi Nestle. Agar produk lain jauh tertinggal digunakanlah Marketing Plan yang terarah dan terfokus sehingga jatuhnya produk itu tepat, intinya kondisi yang ada disekitar usaha menjadi bahan cermatan dan dipahami mencoba mengatasi tantangan itu juga bisa dihindari.
Sumber :
http://princeirvan-keboonline.blogspot.com/2010/01/profile-nestle.html
http://agneskurniawan.wordpress.com/2007/10/21/nestle-tempo-doeloe/

No comments:

Post a Comment