Wednesday, September 15, 2010

Optimalisasi Pengendalian Kinerja Organisasi

1.Apa Pentingnya Pengendalian itu bagi orgaisasi ?

Pengendalian adalah suatu proses pemantauan dan pengambilan tindakan untuk menjamin hasil yang diharapkan.

Proses Pengendalian Manajemen adalah proses dimana manajer pada seluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan strategi yang dimaksud.

Proses pengendalian mengukur kemajuan ke arah tujuan dan memungkinkan manajer mendeteksi penyimpangan perencanaan dengan tepat pada waktunya, sehingga dapat mengambil tindakkan untuk perbaikan.

Mengapa Pengendalian itu penting ?
Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan kebutuhan akan pengendalian :

• Perubahan. Merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam lingkungan organisasi manapun. Melalui fungsi pengendalian, manajer mendeteksi perubahan yang mempengaruhi produk atau jasa perusahaan. Ia kemudian dapat mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman atau memanfaatkan peluang yang muncul akibat perubahan tersebut.
• Kerumitan. Yang menambah sifat komplek organisasi zaman sekarang ialah desentralisasi. Desentralisasi dapat mempermudah usaha pengendalian organanisasi, karena operasi organisasi tidak perlu lagi dikontrol oleh kantor pusatnya.
• Kesalahan. Tidak dapat dipungkiri sebagai manusia anggota organisasi juga dapat membuat kesalahan, dengan system pengendalian memungkinkan manajer untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan sebelum menjadi gawat.
• Delegasi. Hal ini merupakan salah satu cara manajer untuk menentukan apakah bawahanya melaksanakan tugas yang didelegasikan kepadanya dengan menerapkan system pengendalian.


Manfaat Pengendalian Bagi Manager

• Sebagai alat ukur ntuk mengetahui apakah sasaran organisasi sudah tercapai atau belum. Apabila sasaran organisasi belum tercapai, manager dapat merencanakan suatu program atau tindakan lanjutan yang dapat membantu tercapainya sasaran organisasi tersebut.
• Merupakan salah satu bagian dari kegiatan manajemen, yaitu Perencanaan – Pengorganisasian – kepemimpinan – Pengendalian.
• Sebagai umpan balik atas hasil pengukuran pada proses pengendalian.


Manfaat Pengendalian Bagi Organisasi

• Memperlancar proses tercapainya sasaran organisasi.
• Dengan pengendalian organisasi yang baik dan efisien, Kinerja dan produktivitas anggota organisasi dapat lebih terarah/terkendali, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyimpangan kerja, penurunan produktifitas,dll.
• Mewujudkan keseimbangan kerja, dimana hak dan kewajiban anggota organisasi dapat terwujud tanpa timpang sebelah.



Sumber pendukung :
http://herumuawin.blogspot.com/2009/01/dasar-dasar-pengendalian-dan.html

------------------------------------------------------------------------------------

2. Bagaimana Proses Pengendalian itu Dilakukan ?

a. Penetapan standard dan metode untuk pengukuran prestasi. Langkah ini mencakup standart dan ukuran untuk segala hal yang berkaitan dengan organisasi.
b. Pengukuran Prestasi. Langkah ini merupakan proses yang berkesinambungan, berulang-ulang dengan frekuensi yang aktual tergantung pada jenis aktifitas yang sedang diukur. Pengukuran prestasi / Kinerja Anggota organisasi dapat dilakukan melalui beberapa sumber, yaitu :
• Pengamatan Pribadi , Manajer mengamati secara langsung bagaimana kinerja dalam organisasi, apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan.
• Laporan Statistik Organisasi, yaitu laporan mengenai organisasi yang berupa data-data organisasi seperti laju perkembangan organisasi,yang bisa berbentuk diagram,kurva, dll.
• Laporan Lisan, laporan berbentuk lisan yang dapat diterima dari anggota organisasi yang berwenang, atau orang tertentu yang sengaja ditunjuk oleh manager untuk mengawasi kinerja organisasi.
• Laporan Tulisan, yang ditulis oleh orang yang sengaja ditunjuk untuk mengawasi kinerja organisasi.
c. Melakukan perbandingan hasil kinerja yang sedang berlangsung saat ini (real) dengan standar organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada umumnya apabila suatu organisasi dapat mencapai/memenuhi standar umum yang telah ditetapkan, organisasi tersebut dapat dikatakan baik.Namun apabila belum, tentunya manajer harus meningkatkan pengendalian terhadap organisasi tersebut agar dapat memenuhi standar. Jika prestasi sesuai dengan standar, manajer dapat mengasumsikan bahwa Segala sesuatu telah berjalan secara terkendali, ia tidak perlu ikut campur secara aktif dalam operasi organisasi
d. Mengambil tindakan perbaikan. Tindakan dilakukan jika prestasi turun di bawah standard dan analisis menunjukan perlunya diambil tindakan. Tindakan perbaikan ini dapat berupa mengadakan perubahan terhadap satu atau lebih banyak aktivitas dalam operasi organisasi. Para manajer hanya memonitor prestasi kerja dan bukan melakukan pengendalian.Contoh tindakan yang mungkin dapat diambil oleh manajer, yaitu : Merevisi Standar Organisasi serta Mengoreksi / memperbaiki kinerja organisasi.

Sumber Pendukung :
http://herumuawin.blogspot.com/2009/01/dasar-dasar-pengendalian-dan.html http://hana.blog.binusian.org/2009/04/24/optimalisasi-pengendalian-kinerja-organisasi/


------------------------------------------------------------------------------------

3. Sebutkan dan jelaskan jenis pengendalian yang saudara ketahui.

Pengendalian Berdasarkan Waktu
• Pengendalian Pra-Tindakan.
Yaitu memastikan bahwa sebelum suatu tindakan diambil, Sumber daya manusia, bahan, dan Keuangan sudah dianggarkan
• Pengendalian Umpan Depan (Feedforward Control).
Yaitu pengendalian yang berfokus untuk mencegah terjadinya masalah yang telah diantisipasi sejak awal kegiatan kerja dilakukan. Pengendalian ini lebih diarahkan ke masa yang akan datang.
• Pengendalian Sejalan (Concurrenrt Control).
Yaitu pengandalian yang dilakukan sewaktu kegiatan kerja berlangsung. Manajer dapat mengoreksi masalah, sebelum akhirnya masalah tersebut menjadi lebih parah. Bentuk pengendalian sejalan yang paling terkenal adalah pengawasan langsung.
• Pengendalian Umpan Balik (Feedback control).
Yaitu pengendalian setelah kegitan kerja berlangsung. Biasanya manajer melakukan pengendalian berdasarkan sumber laporan perusahaan yang dapat berupa lisan, tulisan, maupun statistik.

Pengendalian Berdasarkan Objek
• Pengendalian strategi adalah Semua metode dan analisis yang digunakan untuk memantau, mengevaluasi, dan memodifikasi strategi dalam menyesuaian kegiatan-kegiatan organisasi dengan kebutuhan untuk bertahan hidup yang ditimbulkan oleh kekuatan-kekuatan luar yang terus menerus berubah.
• Pengendalian organisasi adalah Mengarahkan sekumpulan variabel ( mesin, orang, peralatan ) menuju sasaran yang telah ditetapkan.
• Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik dilaksanakan secara efektif dan efisien.
• Pengendalian manajemen adalah Semua metode, prosedur, dan sarana, termasuk sistem pengendalian manajemen , yang digunakan manajer untuk memastikan dipatuhinya kebijakan-kebijakan dan strategi-strategi organisasi.


Sumber Pendukung :
http://hana.blog.binusian.org/2009/04/24/optimalisasi-pengendalian-kinerja-organisasi/
http://yuliana-smilingof2009.blogspot.com/2010/06/sistem-pengendalian-manajemen.html
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/dasar-dasar-pengendalian-dan.html


------------------------------------------------------------------------------------
4.Pada saat sekarang ini banyak manajer yang memanfaatkan informasi dalam mengendalikan organisasi mereka. Bagaimana informasi itu digunakan dalam pengendalian ?


Pengendalian merupakan alat bagi para manajer yang digunakan untuk mengukur sejauh mana pencapaian sasaran organisasi. Untuk dapat mengukur pencapaian tersebut, tentulah manajer membutuhkan informasi-informasi yang didapat dari beberapa sumber, yaitu : pengamatan pribadi, laporan statistik, laporan lisan dan tulisan (penjelasan di jawaban soal nomor 2). Dengan didukung informasi-informasi yang didapat, manajer dapat menentukan langkah apa yang harus ia ambil selanjutnya. Apabila organisasi yang mereka pegang dirasa sudah memenuhi standar, manajer tidak perlu lagi turun tangan secara aktif dalam mengendalikan. Namun apabila dirasa belum memenuhi standar, atau muncul masalah-masalah, tentu manajer dapat dengan segera mengambil tindakan perbaikan dan penanganan yang tepat untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan yang lebih rumit.

Contoh 1:
Seorang manajer menerima informasi berupa laporan keuangan sebuah perusahaan dari bagian keuangan. Manajer tersebut melihat sejumlah penurununan omset / pendapatan dari laporan tersebut. Melihat hal itu, manajer tersebut dapat langsung merencanakan sebuah strategi untuk memperbaiki dan meningkatkan kembali omset perusahaan. Misalnya saja dengan melakukan promosi besar.

Contoh 2:
Saat terjun ke lapangan, manajer sebuah perusahaan minyak mendapati beberapa pekerja yang kurang disiplin dan melakukan perbuatan yang berisiko menimbulkan kerugian bagi perusahaan, misalnya merokok disaat jam kerja (yang dapat menimbulkan kebakaran). Dengan melihat hal itu, manajer dapat mencanangkan peraturan baru “Dilarang merokok di kawasan kerja” , yang bersifat mengendalikan demi mencegah munculnya hal yang merugikan.


------------------------------------------------------------------------------------

5. Adakah praktik-praktik pengendalian itu berkaitan dengan budaya nasional? Jelaskan pendapat Saudara.

Ya,
Seperti yang kita ketahui salah satu lingkungan yang harus diperhatikan oleh Manajer dalam menjalankan tugasnya adalah Lingkungan Sosial Budaya. Budaya suatu bangsa meliputi pengetahuan, keyakinan, nilai-nilai, serta model umum perilaku dan cara berpikir yang dianut bersama di antara anggota masyarakat. Budaya tidak berwujud, tersebar luas, dan sulit untuk dipelajari, merupakan hal-hal yang benar benar wajib bagi bisnis dan manajer untuk memahami budaya lokal dan berhubungan secara efektif dengan budaya lokal setempat.

Nilai-nilai Sosial
Ada empat dimensi sistem nilai nasional yang mempengaruhi hubungan kerja organisasi dan karyawan, antara lain :

1.Jarak Kekuasaan (Power Distance). Jarak kekuasaan yang tinggi berarti orang menerima ketidaksetaraan kekuasaan di antara institusi,organisasi, dan orang. Jarak kekuasaan yang paling rendah berarti orang mengharapkan kesetaraan dalam kesempurnaan,

2.Penghindaran Ketidakpastian (Uncertainty avoidance). Berarti anggota dalam suatu masyarakat merasa tidak nyaman dengan ketidakpastian dan ambiguitas, sehingga mendukung keyakinan yang menjanjikan kepastian dan kecocokan.

3.Individualisme dan kolektivisme (Individualism and collectivism). Individualisme mencerminkan nilai terhadap ikatan kerangka social yang longgar, di mana masing-masing orang diharapkan untuk mengurus diri mereka sendiri. Kolektivisme berarti preferensi terhadap ikatan kerangka sosial yang sangat ketat, dimana setiap individu meperhatikan satu sama lain dan organisasi melindungi kepentingan anggotanya.




4.Maskulinisme/Feminisme(Maskulinity/Femininity).
Maskulinitas ,berpusat pada pekerjaan dan keberhasilan dalam hal materi. Feminisme mencerminkan nilai nilai hubungan, kerjasama, dan pengambilan keputusan terhadap keputusan dalam kelompok, dan kualitas hidup.

5. Orientasi Jangka Panjang (Long Term Orientation) versus Orientasi Jangka Pendek (Short Term Orientation). Orientasi jangka panjang mencakup perhatian yang lebih besar terhadap masa depan dan sangat menghargai sikap hemat dan kerja keras. Orientasi jangka pendek mencakup perhatian terhadap masa lalu dan masa kini, serta menempatkan nilai yang tinggi terhadap tradisi dan pemenuhan kewajiban sosial.

Karakteristik Budaya Lainnya .
Karakteristik budaya lainnya yang mempengaruhi organisasi internasional
lainnya adalah bahasa, agama, tingkah laku, organisasi sosial, dan pendidikan.

Perbedaan budaya nasional justru membutuhkan sebuah pengendalian, agar segala perbedaan dapat disatukan dan diarahkan kepada tercapainya sasaran yang diinginkan. Perbedaan tersebut merupakan suatu tantangan bagi para manajer untuk dapat melakukan pengendalian yang tepat.


Sumber Pendukung : http://www.scribd.com/doc/13564512/Mengelola-Dalam-Lingkungan-Global



------------------------------------------------------------------------------------

6. Apakah masalah-masalah etis yang muncul dalam penerapan pengendalian yang efektif itu.

Sejumlah masalah yang menggangu akan merintangi efektifitas system pengendalian yang sering timbul:

• Factor-faktor yang dengan mudah diukur terlalu banyak dititikberatkan, sementara hal-hal yang sulit diukur tidak diberi perhatian yang cukup.
• Factor-faktor jangka pendek mungkin terlalu berlebihan ditekankan dengan mengorbankan factor-faktor jangka panjang.
• System pengendalian mungkin tidak disesuaikan untuk mencerminkan pergeseran dalam arti penting berbagai aktifitas dan tujuan di kemudian hari.

Sumber: http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/dasar-dasar-pengendalian-dan.html

Penerapan Sistem Pengendalian yang Efektif
( Sumber : http://www.klikbca.com/download/20_Laporan_Presiden_Direktur.pdf )


------------------------------------------------------------------------------------

RINGKASAN

Pendahuluan
Pada tahun 2008 BCA berhasil mencatat perkembangan yang berarti dimana sepanjang tahun tersebut, BCA terus memperkuat franchise value, menjaga kualitas aktiva, serta mencapai pertumbuhan usaha, sekaligus secara proaktif mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengelola dan meminimalkan eksposur risiko Bank.

Dengan hasil-hasil yang telah dicapai tersebut, BCA berada pada posisi yang cukup baik dalam menghadapi berlanjutnya ketidakpastian kondisi usaha serta untuk terus mencapai tujuan-tujuan strategis jangka panjang.

BCA terus memantau dengan cermat perkembangan situasi ekonomi nasional maupun internasional, serta mengambil langkah proaktif untuk melindungi aktiva Bank, meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan mempertahankan praktik perbankan yang sehat.

Tata Kelola Perusahaan
Hal positif dari krisis yang terjadi tahun ini adalah memungkinkan BCA untuk menguji sistem-sistem pengendalian internal yang dimiliki oleh Bank. BCA berbesar hati bahwasanya prosedur kredit, internal audit serta pengelolaan risiko terbukti cukup tangguh untuk melindungi maupun untuk mendorong pertumbuhan kinerja BCA.

Dalam situasi yang tidak menentu ini, sistem-sistem yang ada harus beradaptasi, dan keberadaan Komite Pemantau Risiko yang dibentuk pada tahun 2007 telah melengkapi fungsi komite-komite yang ada dan mendukung kerangka pengendalian internal Bank.

Melalui komunikasi yang efektif dan sistem yang berfungsi secara baik, secara keseluruhan telah menunjukkan tingkat kesadaran BCA yang cukup tinggi terhadap proses tata kelola perusahaan. Sistem yang ada di BCA terbukti cukup tangguh dalam merespon perubahan yang cepat dalam lingkungan usaha.

Perkembangan sepanjang tahun 2008 banyak memberikan peluang pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut BCA telah melakukan investasi yang cukup besar untuk meningkatkan kemampuan para karyawan dalam mengatasi tantangan yang dihadapi. BCA bangga melihat komitmen, kerja sama dan upaya individu karyawan di seluruh tingkatan organisasi yang tetap fokus dalam pekerjaannya serta perannya dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh BCA.
Pengembangan kompetensi dilakukan untuk melengkapi kemampuan pengambilan keputusan, yang pada gilirannya akan meningkatkan keyakinan dalam melangkah ke depan.

Hal lain yang mengesankan adalah keterkaitan dalam skala besar jaringan transaksional BCA dengan para nasabah korporasi yang memungkinkan BCA untuk menciptakan skema kredit yang terintegrasi antara pemasok dan distributor (Supply Chain Financing). Berdasarkan kesuksesan implementasi sebelumnya, BCA akan mengembangkan skema kredit ini yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi perusahaan yang cukup kompleks. Dalam kondisi saling menguntungkan, pemasok dan distributor dapat melakukan pengiriman produk secara cepat sehingga meningkatkan nilai tambah dan kepastian pengelolaan keuangan.

Penutup
BCA tetap optimis akan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dan peran BCA di dalam perekonomian yang dinamis tersebut. BCA akan terus menerapkan strategi berimbang antara likuiditas dan profi tabilitas dalam rangka meningkatkan franchise value dan memperkokoh stabilitas Bank.

BCA akan memaksimalkan segala daya dan upaya untuk meminimalkan dampak penurunan kinerja ekonomi di tahun 2009 terhadap nasabah, deposan maupun pemegang saham. Setelah menghindari investasi pada produk-produk derivatif yang belum teruji, BCA kini melanjutkan langkah-langkahnya untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan.

Strategi jangka panjang BCA akan bertumpu pada perluasan produk dan layanan, penyempurnaan perangkat pengelolaan risiko, serta peningkatan kapabilitas perbankan transaksional.





Komentar Saya :
Dari Artikel yang saya ringkas di atas, saya dapat menyimpulkan bahwa di balik kesuksesan BCA yang sudah mencapai sasaran organisasi, tidak lepas dari adanya pengendalian yang efektif, dimana pihak manajemen bank selalu kritis dalam melihat perkembangan perekonomian baik nasional maupun internasional. Dengan melihat perkembangan yang terjadi, pihak manajemen menerapkan beberapa strategi baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang saat ini sudah terbukti efektif membawa BCA menjadi Bank Swasta terbaik di Ibndonesia.

No comments:

Post a Comment